16 May 2009 |
|
Pada akhirnya aku cuma bisa menarik nafas panjang-panjang setiap ingat kamu.
Semuanya sudah kurangkum dalam kalimat-kalimat pendek yang sudah kuucapkan padamu, "biarlah terjadi seperti ini, jadi kau tidak perlu merasakan apa yang kurasakan" sudah kukunci diriku erat-erat agar jangan sampai mengganggumu lagi. Sudah kubuat janji dan sumpah sebanyak-banyaknya agar aku tidak hadir dalam hidupmu lagi. Walau itu bukan keinginan kita berdua. Hanya karena keinginan satu orang.
Maaf kalau aku pernah menyakitimu, maaf kalau aku belum bisa sabar seperti yang kau minta, maaf jika aku seringkali tidak bisa menahan emosi, Yang sering teringat sekarang adalah penyesalan, rasanya aku masih belum berbuat banyak untukmu.
Sekarang, untuk menjalin pertemanan denganmupun sulit
Aku berharap, semoga hari segera berganti, bulan berganti bulan, dan luka ini bisa terlupakan... |
posted by Jana @ 5:43 PM |
|
|
14 May 2009 |
|
SEMPURNA!!!
akhirnya gua menemukan warnet yang sempurna! kesempurnaan karena :
Pertama, komputernya bagus, ga lemot, uda pake LCD.
KEdua, gapake deepfreeze! hahahaha, sambil tidur gua membayangkan sepanjang komputer itu idup, donlotan gua berjalan terus... tadi uda gua liat lagi, donlodan WIndow 7 yang 2,5 Gb udah nyampe 18%...hahaha, mudah2an beberap hari lagi beres..
Ketiga, akses internetnya cepet! bahkan lebih cepet dari warnet di bandarlampung. Donlot Pilm pake IDm bisa nyampe 80Kbps...ck3...
Keempat, harganya termasuk murah! harga normal 4000/jam. Namun karena ni komputer gada billing explorer, jadi yaa suka-suka yang jaga. kadang gua maen 45 menit, kena 2rb. Kemaren maen 1 jam 20 menit, cuma 5ribu. hahahaha....
Gada billing explorer ini sebenernya bisa gua manfaatin kalo warnetnya lagi sepi. Pasang dua donlodan didua kmputer, haha. tp kayaknya terlalu kemaruk kalo kaya gitu. Nikmatin dulu aja yang sekarang.. |
posted by Jana @ 9:35 AM |
|
|
18 April 2009 |
|
keliling eropa 6 bulan hanya 1.000 dolar!
itu judul buku yg lagi gua baca sekarang. Duduk diruang tengah, ditengah kebisingan suara keponakan dan emaknya yang daritadi ngoceh terus menerus. Gua duduk terkagum-kagum pada cerita di buku itu. Seolah sedang mengikuti sang penulis menjelajahi sebagian dari dunia ini, sendirian. Marina Silvia K menjelajahi eropa sendirian! Memang sampai di eropa dia bertemu dengan teman-teman, teman lama atau teman baru bertemu, orang-orang tak dikenal yang menjadi guide dadakan, tapi dia sendirian ketika memulai dan menjalani perjalanan itu. Artinya tidak mustahil kan?
Sudah waktunya membuat dunia ini terhubung. Sudah waktunya membuat peta dunia didalam kepala kita sendiri. Sudah waktunya melangkahkan kaki lebih jauh dari tempat kita sekarang ini..
Gua membayangkan. Gua adalah seorang anak kecil, terkurung di pojok rumah yang gelap dan pengap. hiburan gua satu-satunya adalah buku itu. Duduk di pojokan, membaca dan menghayati isi buku itu. Satu-satunya informasi yang bisa didapat. hmm, mungkin anak tersebut akan memiliki peta dunia di kepalanya, dan bermimpi akan berkeliling dunia. Dari australia sampai tanjung harapan. hehehehe. what a dream.
Saat mengunjungi tempat baru otak dan pikiran kita kosong. Kondisi itu yang menyebabkan pikiran kita begitu cepat menyerap sensasi disekeliling. Apapun pemandangan yang disuguhkan tempat baru tersebut.. Kita menyerapnya dengan cepat, dan menanamkannya dalam-dalam di pikiran. Menjadikannya pengalaman berharga untuk diwariskan..
Bener kata Marina, untuk apa menabung beli playstation, komputer baru, mobil baru, hanya untuk menyadari bahwa suatu saat semua itu akan ketinggalan jaman digantikan model lain yang lebih canggih. Tapi pengalaman? tidak pernah berkurang nilainya sedikitpun.
dan disini gua duduk meresapi suasana kota kecil ini. Menyepi dari hiruk pikuk dunia dalam sebuah kota yang tidak menjanjikan apa-apa. kota tempat tumbuh dari kecil. kota yang dianugrahi pantai dan gunung sekaligus. kota yang lambat berubah. kota yang mungkin akan menjadi titik nol dalam kisah perjalanan gua. |
posted by Jana @ 2:17 PM |
|
|
15 April 2009 |
|
Seperti pernah kutulis dalam catatan diawal kisah ini berawal...
Cerita ini pada saatnya memang akan berakhir. Tidak perlu isak tangis seperti dalam sinetron. Yang kuingin kamu bahagia sekarang.
Terjadi seperti dugaanku. Seperti aku ini peramal saja. Semoga lukamu cepat mengering. Karena lukaku masih teurs basah. Tidak usah melihat kebelakang. BErjalanlah terus kedepan. yang kamu tuju ada didepan, bukan dibelakang.
Kita berbeda jalan sekarang. AKu mengucapkan terimakasih untukmu. Semoga kamu bahagia. Selamat tinggal, selamat jalan. Tugasku telah usai. |
posted by Jana @ 1:41 PM |
|
|
21 March 2009 |
|
Pernah ga sih lu, tertidur, trus bangun, tapi lu ga pengen banget bangun. Pengennya tidur lagi, lagi, lagi dan lagi. Pengen nenggelemin diri lu sedalem-dalemnya, kalo bisa sampe ilang dari dunia ini tanpa rasa sakit..Pengen tidur tanpa mimpi..lepas dari kaitan sama apa yang terjadi sama dunia ini. Pengen bangun dan lu melupakan semua masalah yang ada. Pengen ketika bangun rasa sedih, kesel, marah, dll itu lenyap.
Saya lagi pengen tenggelem. tenggelem dan ga muncul lagi.
Pengen tidur. tidur yang lamaaaa....dan gausah bangun lagi.
Pengen pergi dan gausah kembali lagi.
Karena hari yang biasa itu akhirnya tiba. hari dimana gua pernah berjanji padea seorang teman, ketika hari itu tiba, gua akan pergi. Pergi. Pergi. Semua terjadi sesuai perkiraan. Seperti udah disetting. tapi rasanya masih seperti ini. pengen menghilang dan dilupakan oleh semua orang. |
posted by Jana @ 10:16 PM |
|
|
16 March 2009 |
|
Pulang...
Gua pengen pulang. Pulang dalam artian yg lebih dalam dari sekedar makna kembali kerumah. Gua pengen pulang, istirahat. Kembali kerumah, tempat dimana waktu berjalan lambat. Tempat dimana gua bisa menikmati menit demi menit tiap harinya. Gua lagi ngerasa capek. capek aja. pengen pulang. pengen istirahat. menikmaati waktu yang tampak berjalan lambat.
Udah hampir 10tahun hidup di bandarlampung. Sejak pertama kali tiba waktu kelas 1 sma di tahun 1999, sampai sekarang ketika sekolah sudah selesai. Gua seperti telah mengarungi masa hidup yang gegap gempita. hiruk pikuk hidup kesekolahan (istilah ini ada ga sih? gua susah nemuin kata yang tepat.
Gua sudah melihat beberapa kepulangan. Kaya Ria, rahmi, ema, dini yang pulang ke Palembang setelah selesai kuliah. Kepulangan dalam arti ya pulang, karena rumah mereka disana, disini cuma buat sekolah. Melihat mereka pulang, gua yang dibandarlampung berpikir, alangkah tidak jelas kapan bisa ketemu mereka lagi. Sudah dipisahkan jarak.
Kepulangan darwis, ami, esa, siapa lagi lah, anak2 yg pulang ke jawa itu, udah pulang ya udah,, susah dah mau ketemu.. Lama-lama kok ya saya takut jadi tinggal saya sendirian. Saya jadi pengen pulang juga seperti mereka. Pulang, pulang!
Kayanya pemalas kalo gua bilang cape, pengen santai. Tapi itu yang gua rasain. Cape, kuliah, bisnis, lulus, bisnis. Pengennya sih nyantai dulu dirumah. Ngumpulin lagi energi, ide2, semangat, baru ngejalanin lagi garis nasib.
Tapi kayaknya bapak dirumah susah nerima fakta itu. Kalo gua bilang "lagi cape" do'i pasti akan bilang, "cape ya tidur"
Ga nyambung. Ga kena. Pengen pulang. |
posted by Jana @ 7:44 PM |
|
|
|
|
Ini tentang janji di masa lalu.
Jadi ceritanya berawal ketika hari itu langit cerah. Sebut saja hari itu kemarin. Langit sangat cerah, cuaca juga panas. MElihat langit luar sampai silau. MElihat genting rumah yang biasanya seperti mampu meredam cahaya matahari, siang itu genteng terlihat memantulkan cahaya.
Ada teman datang bertemu saya. Sebut saja namanya A. Cerita dan saling bertukar cerita, sampai ada seorang kawan lagi datang, sebut saja namanya B. Tak lama, B ingin pulang. Bangun, dan si A langsung mengambil motor untuk pergi juga.
Tak lama berselang, si A datang lagi. Lho? darimana pikir saya, kok balik lagi. TErnyata beginilah ceritanya..
Di masa lalu, A dan B pernah jalan kaki berdua, dibawah terik matahari yang serupa seperti yang terjadi saat itu. Panas dan tanpa tutupan topi atau payung. Mereka berjalan kaki berdua sambil saling bercerita dan membahas matahari yang begitu menyengat. Berjalan dari kampus menuju kosan si B yang cukup jauh dari kampus.
Waktu itu si A berkata pada si B, andai dia punya motor, dia akan mengantarkan si B ke kosan pake motor. A berktekad suatu saat nanti, dia akan punya motor, entah baru atau second, tidak masalah. Sehingga dia dapat menepati janjinya. Keinginannya saat itu ternyata didengar Tuhan. Karena beberapa tahun kemduian, dia dapat menepati janjinya, ditengah cuaca panas yang sama, dia bisa mengantarkan si B pulang kekosannya.
SUngguh, saya terharu. Sebuah janji kecil telah ditepati. Janji yang lahir dari perasaan senasib. |
posted by Jana @ 1:06 PM |
|
|
|
About Me |
Name: Jana
Home: bandarlampung, Lampung, Indonesia
About Me: Huaahaha, fotonya serem ya? ini lagi jajal helm model tengkorak di emol.
See my complete profile
|
Previous Post |
|
Archives |
|
Shoutbox |
ShoutMix chat widget
|
Links |
|
Powered by |
|
|