Sleepy child at Rainy day
Harus ada Hujan sebelum ada Pelangi
09 October 2007
-PULANG (2)-

Namun ada juga yang bikin gua jengah. Ini pengalaman tahun kemaren. Waktu pulang kampung pas lebaranan, gua diajak kumpul ma temen2 SMP. Sekedar besilahturahmi, menengok perubahan2 di diri teman2 yang lama tidak berjumpa. Rasanya bakal indah.

Namun kenyataannya berbeda. Makna pertemuan waktu itu lebih sebagai ajang "bereksistensi" atau hitamnya, "adu gengsi". Mereka yang sudah memenuhi syarat standar (bagi mereka) sukses, akan tampil penuh percaya diri, dan tampak 'menekan' mereka yang 'tidak sukses'.

Saya perjelas : Ada 3 Golongan.

Golongan pertama : Mereka yang 'sukses'.
Disini ditampilkan dengan visualisasi tipe HP sedikit mencolok (ditunjukkan dengan cara tangan terjulur megang hp kira 30cm didepan muka), sedikit perhiasan/asesoris, punya pacar (dibuktikan dengan cerita berawalan 'cowok gua mah...' ) sudah lulus kuliah, pekerjaan mapan atau minimal bapaknya kaya. Inget, bapaknya yang kaya.

Golongan kedua : Mereka yang tidak 'sukses' Yaitu mereka-mereka yang kebalikan diatas. Hp standar (hp yg cuma 'buat smsan ma nelpon doang'), baju selapis seadanya saja, belum punya pacar, belum dapet kerjaan tetap, kondisi ekonomi keluarga standar.

Golongan ketiga (GOL 3) : mereka yang invisible. Jarang keliatan, jarang beredar,jauh dari gosip, tapi nongol pas lebaran. kaya ketupat aja. Manusia2 macam ini yang 'tidak terdeteksi' oleh golongan diatas, terutama golongan 1.

Situasi yang terjadi adalah : Dalam sebuah pertemuan yang saya hadiri tersebut terjadi ajang pamer diri. Yang di GOl 1 akan menjadi jubir,berkicau serame2nya untuk menguasai keadaan.Memberi ketenangan dan menanamkan pengaruh, "saya eksis". GOl 2 yang merasa 'ditekan' hanya sesekali bicara. Menanggapi atau tertawa gak jelas. 'ikut yang rame aja' mungkin begitu prinsip mereka.

Apa lacur, mereka sudah 'jatuh' duluan oleh GOl 1. Segala hal yang menjadi topik pembicaraan GOl 1 terasa 'unreachable'. Hanya beberapa saja dari GOl2 yang mampu percaya diri, cuek dengan kondisinya, mengimbangi GOl 1.

Lalu, GOL 3, menjadi orang-orang yang asing dengan mereka semua. ya kaya gua ini. Muak Banget tau ngeliat kebanggaan kecil mereka atas suatu hal yang tidak penting dan bermanfaat. Kehedonan kaum urban yang baru mencium sedikit nikmat globalisasi. WUeiii bahasanya. Berasa udah SUKSES banget udah bisa kaya gitu. Apakah kalian pernah merasa yang sama? atau itu hanya terjadi disebuah desa tertinggal bernama kotaagung?
posted by Jana @ 11:28 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
About Me

Name: Jana
Home: bandarlampung, Lampung, Indonesia
About Me: Huaahaha, fotonya serem ya? ini lagi jajal helm model tengkorak di emol.
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox


ShoutMix chat widget

Links
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER