Sleepy child at Rainy day
Harus ada Hujan sebelum ada Pelangi
25 July 2008
Hai! ini cerita hari kedua di Palembang. Jumat, 18 Juli 2008 (1)

Pagi-pagi ema yang berisik udah dateng. Setelah ber-ema-ema!-an sejenak, sarapan, foto didepan rumah ria(buat oleh-oleh ke anak-anak) saya udin, ria dan ema berangkat ke tengah kota. Berentinya sekitar tengah kota (saya lupa tanya jalan apa) trus jalan kaki sampe masjid agung. Sepanjang jalan jadi bisa merhatiin kota Palembang. Ada kantor walikota yang bentuknya kaya bangunan belum jadi (infonya dibangun dengan dana sekitar 1 ton emas pada masa itu. Ini saya tau pas ngunjungin musium)

Di angkot ema ma ria ngejelasin sama saya dan udin tentang kota Palembang.
Bangunan-bangunanya, nama-namanya, arah jalan, dll (Saya berasa turis, udin berasa abdi dalem jalan-jalan sama turis. Ema dan Ria berasa bahagia bisa ketemu turis. hehe).
Setelah ema dan ria menjelas-jelaskan, saya berbisik ke udin:

"DIn, kita kayanya diperhatiin orang-orang di angkot ni deh. Ketara orang dusun dari luar kota"

Udin jawab : "pasti mereka merasa paradoks jan. Gak sesuai ma wajah kita (maksudnya mungkin kelakuan kami udik, tapi kok TAMPAN). Trus mereka akan berpikir wah beruntung banget, pasti dua cewek ini lagi ikutan reality show KENCAN IMPIAN"

saya: "Hak hak hak..."

Ria dan ema: "....." (tidak dengar)

Tru sampailah kami di masjid agung. Karena udin mau sholat jumat, jadi sambil nunggu, saya diajak makan Martabak Har yang terkenal itu. Bentuknya kaya martabak telor biasa, cuma kuahnya kuah kari sapi. Kalo kata saya, kuahnya kaya kuah sate padang, tapi rasa rendang. Cukup mengenyangkan, tapi tidak membuat saya ketagihan..maap yah. BEda selera aja kali.

Begitu udin selesai sholat jumat, kita sempet foto-foto dulu didepan musium Pancasila. Hmm, tampak keren karena dibelakang musium ada jembatan amperanya juga keliatan..(besoknya saya tambah merasa senang lagi ketika saya melihat di album fotonya ema, ternyata musium Pancasila itu sudah jadi ikon background foto dari jaman ema masih kecil. Gak kaya musium lampung yah?)

Cuaca cerah dan cukup panas.

Dari depan musium, ke BNI bentar, trus kami jalan ke arah BKB (diakhir hari di Palembang saya baru tahu kepanjangan BKB itu Benteng Kuto BEsak). Entah ide darimana, kami engunjungi musium SUltan Mahmud badarudin (siapa dia? gak kenal ya? padahal mungkin hampir tiap hari kalian melihat mukanya). Waktu itu saya berpikir, ngapain sih kemari? tapi ya namanya tempat baru, hayoh ikut aja.

MAsuklah saya ke musium. cuma bayar seceng alias seribu rupiah. murah juga. Musiumnya bersih dan terawat. Kata Ema, rumah yang dijadikan musium itulah bentuk rumah asli Palembang. tingkat dua (model rumah panggung) dan terbuat dari kayu. Didalamnya saya sempat foto-foto. Kami masuk tanpa ditemani (dan diberisiki) oleh guide. Jadi bisa santai melihat-lihat. Ternyata sultan Mahmud badarudin itu adalah yang wajahnya ada di uang 10ribuan sekarang! gede gitu mukanya. Saya jadi bisa baca sejarah Palembang dan silsilah raja-raja Palembang.

Trus isi buku tamu. Hehe harusnya diawal tadi isi bukunya. KArena saya agak lama nulisnya, yang jaga dateng ngeliat apa yang sedang saya tulis. huh. jadi gak konsen deh.


Dari musium kami ke pinggir sungai Musi. sempet foto-foto sebentar. Hmm..pengennya naek kapal menyebrangi sungai Musi yang terkenal itu. Mungkin kapan-kapan. Trus jalan lagi ke pasar 16 ilir deket situ juga. Mau ketempat ibunya ema dagang. Dalam perjalanan, saya sempet merhatiin konstruksi jembatan Ampera. Walau gak gitu paham amat -karena saya bukan anak teknik sipil- tapi keliatan kokoh sekali itu buatan Jepang. ck3... Bagusnya lagi didaerah pinggir sungai musi itu banyak ada tempat luas. Jadi bisa dijadikan gelaran tempat event-event besar, jadi pengunjung bisa sekaligus menikmati sungai dan jembatan Ampera...di Lampung gada. Saya diingatkan oleh udin tentang sesuatu hal, yang membuat saya teringat sesuatu yang sangat menarik,

AKu INGIN PIPIS DARI ATAS JEMBATAN AMPERA! *manyun karena gak kesampean*

Di tempat ibunya ema kami berteduh dari hujan. Iya, tau-tau diluar ujan. padahal pas masuk tadi masih panas. Lalu selanjutnya (setelah udin makan dulu) kami menuju Jaka baring. Ria mau liputan pertandingan Sriwijaya FC vs PErsiwa. wahaha, sekalian nonton di stadioon...(bersambung)
posted by Jana @ 12:06 AM  
3 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
About Me

Name: Jana
Home: bandarlampung, Lampung, Indonesia
About Me: Huaahaha, fotonya serem ya? ini lagi jajal helm model tengkorak di emol.
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox


ShoutMix chat widget

Links
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER